ABSTRAK
Kata
Kunci: Pendidikan Islam, Feminisme, Kartini
Pendidikan Islam telah
menempatkan posisi manusia secara
proporsional, sebab Islam sendiri menyerukan adanya prinsip persamaan dan kebebasan yang
sama dalam belajar, sehingga terbukalah kesadaran untuk belajar bagi semua orang, tanpa adanya perbedaan antara si
kaya dan si
miskin, serta tidak pula perbedaan jender. Secara umum, feminisme Islam
adalah alat analisis maupun gerakan yang bersifat historis dan kontekstual sesuai dengan
kesadaran baru yang
berkembang dalam menjawab masalah-masalah perempuan yang aktual
menyangkut ketidakadilan dan ketidaksejajaran.
Kita
melihat kehidupan wanita di tanah air pada zaman dahulu, dimana kultur
dan budaya
daerah
masih
memiliki pengaruh
yang sangat memprihatinkan.
Hal tersebut merupakan dampak tidak langsung dari berbagai budaya yang
mengikat dan membatasi kehidupan seorang wanita, bahkan ketika itu sangat sulit bagi seorang wanita untuk memperoleh pendidikan dan hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Kartini telah menjadi ikon pembebasan perempuan Indonesia. Pembebasan yang memungkinkan perempuan Indonesia memperoleh pendidikan seperti laki-laki.
Maka, untuk mengungkapkan sisi-sisi permasalahan tersebut peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut (1) Bagaimana konsep Feminisme dan pendidikan
Islam? (2) Bagaimana pemikiran Kartini
mengenai pendidikan perempuan? (3)
Bagaimana relevansi pemikiran pendidikan perempuan Kartini dengan konsep feminisme dalam pendidikan Islam?
Dari
hasil kajian pustaka ini, ditemukan bahwa (a) Marginalisasi, Subordinasi, Stereotype, kekerasan, pembagian kerja secara seksual yang
merugikan kaum perempuan, kesemuanya harus dihapuskan di dunia pendidikan. (b) Pendidikan perempuan haruslah ditekankan pertama kali sebagai usaha mengejawantahkan pembangunan kepribadian anak
bangsa secara menyeluruh. Pendidikan diarahkan
kepada pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Seluruh rakyat harus dapat menerima pendidikan secara sama. (c) Pemikiran Kartini relevan dengan konsepsi al-ummu madrasatun, relevan dengan Pendidikan Islam yaitu pengembangan potensi peserta didik melalui proses pendidikan yang
mengantar peserta didik menjadi hamba Allah dan khalifah di
muka
bumi, serta pendidikan tanpa diskriminasi Kartini relevan dengan konsep Feminisme dalam Pendidikan Islam.
Bertitik
tolak dari
hasil temuan
ini,
saran
peneliti,
dengan wacana
yang digulirkan dimaksudkan untuk ikut merombak paradigma masyarakat luas. Sehingga kehidupan yang lebih harmonis akan tercipta. Terlebih dalam dunia pendidikan Islam, pengembangan potensi dalam diri perempuan itu sendiri juga harus menjadi satu harapan dan kenyataan.
ANDA BUTUH SKRIPSI INI?
HUBUNGI KAMI VIA
EMAIL : fatkhalla.spdi@gmail.com
No comments:
Post a Comment
Terimakasih anda telah sudi mampir di sini.