PAPERS EDUCATION and Islamic

Saturday, June 27, 2015

Skripsi - RELEVANSI PEMIKIRAN PENDIDIKAN R.A. KARTINI DENGAN KONSEP FEMINISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM


ABSTRAK


Kata Kunci: Pendidikan Islam, Feminisme, Kartini

Pendidikan Islam telah menempatkan posisi manusia secara proporsional, sebab Islam sendiri menyerukan adanya prinsip persamaan dan kebebasan yang sama dalam belajar, sehingga terbukalah kesadaran untuk belajar bagi semua orang, tanpa adanya perbedaan antara si kaya dan si miskin, serta tidak pula perbedaan jender. Secara umum, feminisme Islam adalah alat analisis maupun gerakan yang bersifat historis dan kontekstual sesuai dengan kesadaran baru yang berkembang dalam menjawab masalah-masalah perempuan yang aktual menyangkut ketidakadilan dan ketidaksejajaran.
Kita melihat kehidupan wanita di tanah air pada zaman dahulu, dimana kultur dan budaya daerah masih memiliki pengaruh yang sangat memprihatinkan. Hal tersebut merupakan dampak tidak langsung dari berbagai budaya yang mengikat dan membatasi kehidupan seorang wanita, bahkan ketika itu sangat sulit bagi seorang wanita untuk memperoleh pendidikan dan hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Kartini telah menjadi ikon pembebasan perempuan Indonesia. Pembebasan yang memungkinkan perempuan Indonesia memperoleh pendidikan seperti laki-laki.
Maka, untuk mengungkapkan sisi-sisi permasalahan tersebut peneliti merumuskan masalah sebagai berikut (1) Bagaimana konsep Feminisme dan pendidikan Islam?  (2)  Bagaimana pemikiran Kartini mengenai pendidikan perempuan? (3) Bagaimana relevansi pemikiran pendidikan perempuan Kartini dengan konsep feminisme dalam pendidikan Islam?
Dari hasil kajian pustaka ini, ditemukan bahwa (a) Marginalisasi, Subordinasi, Stereotype, kekerasan, pembagian kerja secara seksual yang merugikan kaum perempuan, kesemuanya harus dihapuskan di dunia pendidikan. (b) Pendidikan perempuan haruslah ditekankan pertama kali sebagai usaha mengejawantahkan pembangunan kepribadian anak bangsa secara menyeluruh. Pendidikan diarahkan kepada pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Seluruh rakyat harus dapat menerima pendidikan secara sama. (c) Pemikiran Kartini relevan dengan konsepsi al-ummu madrasatun, relevan dengan Pendidikan Islam yaitu pengembangan  potensi peserta didik melalui proses pendidikan yang mengantar peserta didik menjadi hamba Allah dan khalifah di muka bumi, serta pendidikan tanpa diskriminasi Kartini relevan dengan konsep Feminisme dalam Pendidikan Islam.
Bertitik tolak dari hasil temuan ini, saran peneliti, dengan wacana yang digulirkan dimaksudkan untuk ikut merombak paradigma masyarakat luas. Sehingga kehidupan yang lebih harmonis akan tercipta. Terlebih dalam dunia pendidikan Islam, pengembangan potensi dalam diri perempuan itu sendiri juga harus menjadi satu harapan dan kenyataan.


ANDA BUTUH SKRIPSI INI?
HUBUNGI KAMI VIA EMAIL : fatkhalla.spdi@gmail.com

"HANYALAH SANDIWARA" (catatan panjang dari sebuah konklusi yang hilang)

Disadari atau tidak, kita adalah pemain sandiwara didunia fana ini. Setiap kita memerankan diri kita sesuai dengan skenario / cerita yang...